WANITA PUNYA BISNIS

WANITA PUNYA BISNIS
WANITA PUNYA BISNIS

Spesialnya Perempuan. . .

Halo......wanita2 yang luar biasa.....
Senangnya bisa bertemu di sini... Blog ini sengaja saya buat Khusus untuk perempuan.... Secara kehidupan perempuan itu sangat kompleks dan luar biasa...

Jadi, buat para perempuan yang ingin berbagi,,,di sinilah tempatnya... ntah itu berbagi cerita, curhatan, tips, tulisan, apa aja deh seputar dunia perempuan, bisa dikirim ke email saya rahasianyaperempuan@gmail.com untuk nanti saya terbitkan di sini...

Be a blessed woman...

Cheers,
Nat

Rabu, 13 April 2011

Puber Kedua? Bahaya kah?

Pubertas hanya dialami anak menuju remaja. Jika ada istilah "puber kedua", maka ini hanya anggapan awam yang biasanya ditujukan kepada orang dewasa dengan tingkah seperti remaja. Kalau ada pria atau wanita yang dikatakan mengalami "puber kedua", maka jangan terjebak dalam istilah yang tak didukung secara medis ini. Tak ada alasan yang menguatkan konsep "puber kedua" ini, apalagi jika dijadikan pembenaran untuk berselingkuh atau mencari perhatian di luar rumah.

Yang sebenarnya terjadi adalah, Anda atau pasangan mengalami krisis identitas. Jika pasangan masih mengatasnamakan puber kedua, bisa jadi sebenarnya ia sedang mencari pengakuan atau bahkan terjadi masalah dalam hubungan Anda.

Psikolog klinis keluarga, dra Louise Maspaitella, MPsi, mengatakan, dunia medis tak mengenal puber kedua, tetapi lebih pada krisis identitas. Saat orang dewasa bertingkah seperti remaja, mereka mengalami krisis identitas yang disebabkan banyak faktor.

"Orang dewasa yang mengatakan atau merasa dirinya mengalami puber kedua sebenarnya membutuhkan pengakuan dari luar. Komunikasi pasangan yang tidak bagus juga menjadi penyebab lainnya. Kondisi ini membuatnya merasa tak nyaman di rumah atau dengan pasangannya," tutur Louise di sela-sela peluncuran buku Panik Saat Puber? Say No!!! di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Meski berbeda dengan pubertas remaja, krisis identitas (puber kedua) pada orang dewasa juga dipengaruhi pengasuhan saat masa anak menjelang remaja. Louise menjelaskan, problem pubertas yang dialami saat remaja bisa memengaruhi tumbuh kembang, dan berdampak hingga dewasa. Inilah pentingnya orangtua melakukan pengasuhan yang tepat pada anak dan remaja, agar nantinya individu tumbuh menjadi pribadi matang dan memiliki konsep diri yang positif. Dengan begitu, individu tersebut tidak mengalami "puber kedua".


Sumber : Kompas.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar